Pages

Selasa, 29 Mei 2012

ELECTRONIC COMMERCE (E-COMMERCE)

PENGENALAN  E-COMMERCE
•    e-Commerce mencakup seluruh proses online pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk produk dan jasa.
•    Sistem e-Commerce mengandalkan sumber dari Internet, intranet, ekstranet, dan teknologi-teknologi lainnya yang mendukung setiap langkah dari proses transaksi e-Commerce.
    
DEFINISI   E-COMMERCE
Electronic commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa padan World Wide Web Internet atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk Internet.

Kalakota dan Whinston mendefinisikan EC dari beberapa perspektif berikut :
•    perspektif komunikasi, EC merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
•    perspektif proses bisnis, EC merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
•    perspektif layanan, EC merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
•    perspektif online, EC kepasitas jual beli produk dan informasi di Internet dan jasa online lainnya.

APLIKASI  E-COMMERCE
Aplikasi E-Commerce meliputi bidang saham, pekerjaan, pelayanan keuangan, asuransi, mall, pemasaran dan periklanan on-line, pelayanan pelanggan, lelang, travel, hardware dan Software PC, hiburan, buku dan musik, pakaian, ritel dan publikasi on-line.
    
PILAR-PILAR  E-COMMERCE
•    Pilar orang terdiri dari pembeli, penjual, perantara, jasa, orang sistem informasi dan manajemen.
•    Pilar kebijakan publik meliputi pajak, hukum dan isu privasi, bebas bicara dan nama domain.
•    Pilar standar teknis mencakup dokumen, keamanan dan protikol jaringan dan sistem pembayaran.
•    Pilar organisasi adalah patner, pesaing, asosiasi dan pelayanan pemerintah.
    
INFRASTRUKTUR  E-COMMERCE
•    Infrastruktur jasa bisnis umum terdiri dari keamanan kartu cerdas (otentikasi), pembayaran elektronik, direktori / katalog.
•    Infrastruktur distribusi informasi dan pesan meliputi EDI (electronic data interchange), e-mail, hypertext transfer protocol.
•    Infrastruktur publikasi jaringan dan kandungan multimedia mencakup HTML, Java, Flash, WWW, VRML, PHP, ASP dan sebagainya.
•    Infrastruktur Jaringan terdiri dari telekom, TV kabel, wireless, internet (VAN, WAN, LAN, Intranet, ekstranet).

KLASIFIKASI  E-COMMERCE
•    Business-to-business (B2B). Kebanyakan E-Commerce yang diterapkan saat ini merupakan tipe B2B. E-Commerce tipe ini meliputi transaksi IOS yang digambarkan tadi serta transaksi antar organisasi yang dilakukan di electronic market. Contohnya Wal-Mart dengan Warner-Lambert. Aplikasi e-commerce B2B yang melibatkan katalog elektronik, pertukaran, dan pangsa pasar pelelangan yang menggunakan website dan portal Internet, intranet, dan ekstranet untuk menyatukan pembeli dan penjual. Banyak portal e-commerce B2B dibangun dan dioperasikan untuk berbagai industri oleh perusahaan pihak ketiga marker-marker yang disebut infomediaries, yang mana boleh mewakili konsortium dari perusahaan utama. E-commerce B2B juga meliputi aplikasi seperti pertukaran data elektronis, yang mana secara otomatis melakukan pertukaran dokumen bisnis di Internet.
•    Business-to-consumer (B2C). Ini merupakan transaksi eceran dengan pembeli perorangan. Pembeli khas di Amazon.com adalah seorang konsumen, atau seorang pelanggan. Contoh yang lain, misalnya Barnes & Nobles, Cisco, Dell, Compaq dan sebagainya. Khususnya bisnis yang menjual produk dan jasa ke konsumen pada website e-commerce yang menyediakan halaman Web yang menarik, katalog multimedia, proses pemesanan yang interaktif, sistem pembayaran elektronik yang aman, dan dukungan kustomer secara online.
•    Consumer-to-business (C2B). Termasuk ke dalam kategori ini adalah perseorangan yang menjual produk-produk atau layanan ke organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka, dan menyepakati suatu transaksi.
•    Consumer-to-consumer (C2C). Dalam kategori ini, seorang konsumen menjual secara langsung ke konsumen lainnya. Contohnya  adalah ketika ada perorangan yang melakukan penjualan di classified ads (misalnya,www.classified2000.com) dan menjual properti rumah hunian, mobil, dan sebagainya. Mengiklankan jasa pribadi di internet serta menjual pengetahuan dan keahlian merupakan contoh lain C2C. sejumlah situs pelelangan memungkinkan perorangan untuk memasukkan item-item agar disertakan dalam pelelangan. Akhirnya, banyak perseorangan yang menggunakan intranet dan jaringan organisasi untuk mengiklankan item-item yang akan dijual atau juga menawarkan aneka jasa. Contoh lain yang terkenal adalah eBay.com, yaitu perusahaan lelang.
•     Nonbusiness E-Commerce. Dewasa ini makin banyak jumlah lembaga non-bisnis seperti lembaga akademis, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan lembaga-lembaga pemerintahan yang menggunakan berbagai tipe E-Commerce untuk mengurangi biaya (misalnya, memperbaiki purchasing) atau untuk meningkatkan operasi dan layanan publik.

KETERBATASAN  TEKNIS  E-COMMERCE
•    Ada kekurangan sistem keamanan, kehandalan, standar, dan beberapa protokol komunikasi
•    Ada bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi
•    Alat pengembangan perangkat lunak masih dalam tahap perkembangan dan sedang berubah dengan cepat
•    Sulit menyatukan perangkat lunak Internet dan EC dengan aplikasi dan database yang ada sekarang ini .
•    Vendor-vendor kemungkinan perlu server web yang khusus serta infrastruktur lainnya, selain server jaringan
•    Beberapa perangkat lunak EC mungkin tidak akan cocok bagi hardware tertentu, atau tidak bisa dipasang bersama dengan beberapa sistem pengoperasian atau komponen-komponen lain.

KETERBATASAN  NON  TEKNIS  E-COMMERCE
•    Biaya dan justifikasi.  (34.8 % dari responden). Biaya pengembangan EC dalam rumah bisa sangat tinggi, dan kekeliruan yang disebabkan oleh kurangnya pengalaman bisa mengakibatkan adanya delay (penangguhan).
•    Sekuritas dan privasi. ( 17 ,2 %). Kedua isu ini penting, khususnya di wilayah B2C, lebih khusus lagi isu sekuriti yang dipandang serius dibanding yang sebenarnya bila diterapkan inskripsi yang tepat. Ukuran-ukuran privasi secara konstan bisa diperbaiki. Tetapi, pelanggan memandang issu ini sebagai persoalan sangat penting, dan industri EC memiliki tugas jangka panjang dan berat untuk meyakinkan pelanggan bahwa transaksi online dan privasinya, sesungguhnya sangat aman.
•    Sedikit kepercayaan dan resistensi pemakai (4,4 %). Pelanggan tidak mempercayai penjual tanpa wajah yang tidak mereka kenal (kadang-kadang mereka tidak percaya bahkan meskipun sudah mengenalnya), transaksi tanpa kertas, dan uang elektronis. Karena itu pergeseran dari toko fisikal ke toko virtual kemungkinan menghadapi kesulitan tersendiri.

MANFAAT  E-COMMERCE
  • Manfaat bagi organisasi :
1.    Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan international.
2.    Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3.    Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply chain dan management tipe “pull”.
4.    Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.
5.    Mendukung upaya-upaya business process reengineering.
6.    Memperkecil biaya telekomunikasi – internet lebih murah dibanding VAN.
7.    Akses informasi lebih cepat
  • Manfaat bagi konsumen :
1.    Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.
2.    Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3.    Pengiriman menjadi sangat cepat.
4.    Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.
5.    Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukarpikiran serta pengalaman.
6.    Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.
Manfaat bagi masyarakat :
1.    Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
2.    Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah.
3.    Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa e-commerce.
  • Manfaat bagi perusahaan :
1.    Mendapatkan pelanggan baru.
2.    Menarik konsumen untuk tetap bertahan.
3.    Meningkatkan mutu layanan.
4.    Melayani konsumen tanpa batas waktu.

FAKTOR-FAKTOR  KESUKSESAN  E-COMMERCE
•    Pemilihan dan Nilai. Pemilihan produk yang menarik, harga  yang kompetitif, jaminan kepuasan, dan dukungan terhadap kustomer setelah mereka membeli.
•    Dayaguna dan Layanan. Cepat, navigasi yang mudah, berbelanja, dan pembelian, dan pengiriman barang dengan segera.
•    Lihat dan Rasakan (Look and Feel). Web yang menarik, area website untuk berbelanja, halaman katalog produk multimedia, dan fitur-fitur berbelanja.
•    Iklan dan Insentif. Penargetan iklan halaman web dan promosi lewat email, diskon dan penawaran khusus, termasuk iklan pada situs afiliansi.
•    Perhatian secara Pribadi. Halaman Web pribadi, merekomendasikan produk yang sesuai dengan selera, iklan Web dan pemberitahuan melalui email, dan dukungan interaktif untuk semua kustomer.
•    Hubungan Komunitas. Komunitas virtual untuk kostomer, suplier, perusahaan representatif dan lainnya via newsgroup, ruang chat, dan link ke situs yang berhubungan.
•    Keamanan dan Dapat Dipercaya. Keamanan informasi kustomer, transaksi melalui website, informasi produk yang terpercaya, dan penyelesain pengiriman yang dapat dipercaya.

KESALAHAN  UMUM  E-COMMERCE
•    Kebanyakan orang sering mengabaikan model bisnis online yang mereka jalankan, termasuk juga sistem penjualan, pemasaran, prosedur keuangan sampai mengabaikan pelanggan lama.
•    Kesalahan yang kedua adalah banyak orang yang membangun situs dengan berbagai aksesoris rancangan sempurna atau navigasi rumit yang menyamarkan pesan bisnis dari perusahaan tersebut.
•    Ketiga, orang – orang masih sering membuat halaman web yang downloadnya lambat. Sehingga para pengunjung web tersebut merasa tidak nyaman.
•    Keempat, pelaku e-commerce masih sering mempersulit para konsumen yang ingin mencari informasi suatu produk, maupun layanan informasi yang dibutuhkan untuk mencari produk tertentu.
•    Kelima, sering mengecewakan pelanggan yang memiliki keinginan untuk membeli suatu produk. Misalnya dengan memberikan sistem transaksi pembayaran yang tidak singkat dan tidak teratur, tidak menyediakan penjelasan tentang cara pembelian dan pemesanan produk, bahkan kadang tidak memberitahukan kepada calon pelanggan bahwa cadangan suatu item sudah habis.
•    Keenam, pelaku e-commerce sering melupakan sarana untuk meyakinkan pelanggan bahwa transaksi bisnis yang dilakukan dapat dipercaya konsumen.
•    Ketujuh, e-commerce gagal membangun back end yang sebenarnya gampang dikelola serta cukup berdaya untuk kebutuhan sekarang maupun kebutuhan yang sedang direncanakan.
•    Kedelapan, harga jual produk yang dijual melalui online cenderung lebih mahal dibandingkan produk yang dijual melalui offline. Oleh karena itu konsumen kalangan menengah ke bawah masih memilih pembelian offline dibanding pembelian melalui online.
•    Yang kesembilan, masih banyak e-commerce yang tidak menyediakan sarana bagi pelanggan untuk berkomunikasi langsung dengan perusahaan. Sehingga pelanggan belum bisa percaya penuh dengan perusahaan tersebut.
•    Dan yang terakhir, e-commerce lebih suka membangun situs yang lebih sulit digunakan untuk bertransaksi, daripada memesan atau berkomunikasi langsung via telepon atau faks dengan para pelanggannya.

TIPE-TIPE  PANGSA  PASAR  E-COMMERCE
•    One to many: Pangsa pasar di sisi penjualan. Suplier utama, yang menentukan penawaran katalog produk dan harga. Contoh: Cisco.com dan Dell.com.
•    Many to one: Pangsa pasar disisi pembelian. Menarik beberapa suplier menjadi rekanan bisnis untuk melakukan pertukaran penawaran pada bisnis dari pembeli utama seperti GE atau AT&T.
•    Some to many: Pangsa pasar distribusi. Persatuan suplier utama, yang mengkombinasikan katalog produk mereka untuk menarik audien pembeli yang lebih banyak. Contoh: VerticalNet dan Works.com.
•    Many to some: Pangsa pasar perolehan. Persatuan pembeli utama, yang mengkombinasikan katalog pembelian mereka untuk menarik lebih banyak suplier dan kemudian lebih berkompetisi dan harga pun menurun. Contoh: the auto industry’s Covisint dan energy industry’s Pantellos.
•    Many to many: Pangsa pasar pelelangan digunakan oleh banyak pembeli dan penjual yang bisa menciptakan berbagai pelelangan pembeli’ atau penjual’ sehingga harganya optimal dinamis. Contoh: eBay dan FreeMarkets.
  
APLIKASI UMUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN E-COMMERCE
* E-mail dan Messaging
* Content Management Systems
* Dokumen, spreadsheet, database
* Akunting dan sistem keuangan
* Informasi pengiriman dan pemesanan
* Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
* Sistem pembayaran domestik dan internasional
* Newsgroup
* On-line Shopping
* Conferencing
* Online Banking

Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, dll.



0 komentar: